Akeela dan Ghefira
Puteri Remaja Banten Raih Prestasi Nasional: Akeela dan Ghefira Siap Gaungkan Cinta Batik untuk Nusantara

Puteri Remaja Banten Raih Prestasi Nasional: Akeela dan Ghefira Siap Gaungkan Cinta Batik untuk Nusantara

Puteri Remaja Banten Raih Prestasi Nasional: Akeela dan Ghefira Siap Gaungkan Cinta Batik untuk Nusantara

Tangerang — Kabar membanggakan kembali datang dari Provinsi Banten. Dua remaja berbakat asal daerah ini sukses mengharumkan nama Banten di kancah nasional dalam ajang Puteri Batik Remaja Indonesia 2025.
Mereka adalah Akeela Tsabita Queenarousy, yang berhasil meraih gelar  Runner Up 2, dan Ghefira Qiana Aqilla, yang dinobatkan sebagai Runner Up IV.

Ajang bergengsi tin gkat nasional ini mempertemukan para finalis terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia, menampilkan pesona, kecerdasan, serta komitmen mereka dalam melestarikan warisan budaya batik.

Akeela Tsabita Queenarousy: “Batik Mempesona dari Banten untuk Nusantara”

Remaja berusia 14 tahun ini tampil memukau di babak final dan berhasil menyabet gelar *Runner Up 2 Puteri Batik Remaja Indonesia 2025.

Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Tangerang, Akeela mengungkapkan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas capaian tersebut.

“Sebenarnya aku udah siap-siap banget masuk top 5, dan alhamdulillah bisa jadi Runner Up 2. Mengikuti karantina ini banyak banget suka dukanya — dari belajar modeling, public speaking, sampai persiapan mental. Gak semudah yang terlihat di sosial media, karena setiap peserta punya kualitas luar biasa,” ujar Akeela.

Bagi Akeela, gelar ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab baru. Ia ingin mengajak generasi muda untuk memahami dan mencintai batik tidak hanya dari sisi fashion, tetapi juga dari nilai dan proses pembuatannya.

“Aku gak mau cuma punya gelar tanpa benar-benar paham proses membatik. Aku terus belajar mencanting dan ingin menerapkan batik di kehidupan sehari-hari — dari seragam, tas, sampai aksesoris. Aku ingin teman-teman seusia aku bangga memakai batik,” tuturnya semangat.

Ke depan, Akeela tengah menyiapkan program advokasi “Batik Tangsel” yang akan berkolaborasi dengan UMKM lokal di Tangerang Selatan. Melalui program ini, ia ingin membawa semangat “Batik Mempesona dari Banten untuk Nusantara.”

Ghefira Qiana Aqilla: “Ajak Generasi Muda Cinta Batik Sejak Dini”

Prestasi tak kalah gemilang diraih oleh Ghefira Qiana Aqilla, yang berhasil membawa pulang gelar Runner Up IV Puteri Batik Remaja Indonesia 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Ghefira mengaku tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini di ajang nasional yang diikuti peserta-peserta hebat dari seluruh Indonesia.

“Aku gak nyangka banget bisa jadi Runner Up IV di tingkat nasional. Dari karantina aku udah persiapin semuanya — dari public speaking sampai kostum. Alhamdulillah bisa tampil percaya diri di hadapan juri dan peserta lain,” ungkapnya bahagia.

Ghefira juga aktif mengampanyekan pentingnya mengenalkan batik sejak dini. Ia bahkan telah mulai mengenalkan batik di lingkungan sekolah dengan mengenakan aksesoris dan peralatan sekolah bernuansa batik.

“Aku mau ngajak teman-teman untuk belajar cara membatik dan mengenal filosofi batik. Aku udah mulai dari hal kecil, kayak pakai tempat pensil dan aksesoris batik biar lebih dekat sama anak muda,” ujarnya antusias.

Ghefira Qiana Aqilla
Press Conference : Ghefira Qiana Aqilla Runner Up IV Puteri Batik Remaja Indonesia 2025

Dukungan dari Miss Deiby: “Menang Itu Penting, Tapi Dampak Lebih Penting”

Miss Deiby, selaku Regional Director Puteri Anak & Remaja Banten, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian dua finalisnya yang berhasil mengharumkan nama Banten di kancah nasional.

“Menang itu penting, tapi yang lebih penting adalah berdampak. Kami akan terus mendampingi para pemenang, termasuk Akeela dan Ghefira, agar program advokasinya benar-benar dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Miss Deiby juga menambahkan bahwa para pemenang akan diajak beraudiensi dengan pemerintah daerah serta berkolaborasi dengan UMKM untuk memperkuat ekosistem batik Banten di tingkat nasional dan internasional.

Harapan untuk Batik Banten

Baik Akeela maupun Ghefira sama-sama memiliki semangat untuk terus berkarya dan menginspirasi generasi muda agar mencintai batik Indonesia.

Keduanya berkomitmen menjadikan gelar yang mereka raih bukan sekadar prestasi pribadi, tetapi langkah nyata dalam melestarikan warisan budaya bangsa.

“Harapan aku, dari Banten untuk Nusantara, Batik Mempesona bisa dikenal luas,” tutup Akeela.

“Aku akan terus belajar dan berusaha agar batik Indonesia makin dikenal dan dicintai,” tambah Ghefira.

Dengan semangat muda dan dedikasi tinggi, keduanya menjadi bukti bahwa kecintaan terhadap budaya bisa tumbuh sejak usia remaja — membawa harapan baru bagi masa depan batik Indonesia.